Bandar Lampung, berita-public.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandar Lampung memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) di seluruh satuan pendidikan jenjang SD dan SMP negeri berjalan lancar pasca pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bandar Lampung, Mulyadi Syukri, menyampaikan bahwa proses pembelajaran telah dimulai sejak 14 Juli 2025, sesuai kalender pendidikan nasional.
“Pelaksanaan tahun ajaran baru diawali dengan MPLS yang berlangsung tiga hingga lima hari, tergantung kesiapan masing-masing sekolah. Setelah itu, kegiatan belajar kembali berjalan normal,” ujarnya saat ditemui pada media ini, (25/7/2025).
Ia menegaskan bahwa para pendidik telah siap melaksanakan pembelajaran dengan dukungan pelatihan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
“Sebelum mengajar, para guru telah mengikuti kegiatan In House Training (IHT) serta pelatihan internal dari sekolah masing-masing,” tambahnya.
Mulyadi juga menyebutkan adanya program baru dari pemerintah pusat, yakni Pelatihan Pembelajaran Mendalam yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
“Program ini bukan bagian dari kurikulum inti, melainkan penguatan kompetensi guru. Untuk jenjang SD, materinya antara lain pengenalan koding, sedangkan untuk SMP terkait pengembangan aplikasi,” jelasnya.
Menurutnya, program tersebut masih dalam tahap uji coba di beberapa sekolah, dan pelaksanaannya dilakukan oleh Badan Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) bekerja sama dengan dinas pendidikan.
Terkait sarana dan prasarana, Mulyadi mengakui masih terdapat beberapa kendala, terutama dalam penerimaan siswa baru di beberapa sekolah dasar.
“Saat pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB), ada SD yang tidak mencapai target rombongan belajar. Target dua rombel, tapi hanya terisi satu,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk jenjang SMP terjadi lonjakan jumlah pendaftar.
“Kemungkinan ini dampak dari putusan Mahkamah Konstitusi tentang pendidikan gratis. Banyak orang tua yang beralih ke sekolah negeri, sehingga dinamika SPMB SMP tahun ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.
Distribusi Buku dan Seragam Siswa Baru
Terkait distribusi buku pelajaran, Mulyadi menjelaskan bahwa siswa baru dapat memanfaatkan buku milik kakak kelas yang masih layak pakai.
“Buku tahun sebelumnya masih bisa digunakan. Jika ada kekurangan, sekolah dapat melakukan pengadaan melalui Dana BOS,” katanya.
Untuk seragam, siswa diimbau membeli secara mandiri sesuai ketentuan yang berlaku. Namun bagi siswa penerima bantuan pendidikan (billing), seragam disediakan gratis oleh sekolah.
“Jika ada sekolah yang memungut biaya seragam dari siswa billing, silakan laporkan ke kami,” tegasnya.
Ia menambahkan, pengadaan seragam khusus seperti batik sekolah boleh difasilitasi oleh koperasi atau penjahit mitra, namun pihak sekolah tidak boleh terlibat langsung dalam penjualan.
Pengawasan dan Imbauan Dinas
Disdikbud juga telah mengingatkan seluruh kepala sekolah agar tidak memaksakan pembelian seragam dari penyedia tertentu.
“Sejak awal tahun ajaran, kami telah mengimbau agar pembelian seragam disepakati bersama melalui musyawarah dengan orang tua. Jangan langsung ditawarkan tanpa pembicaraan,” kata Mulyadi.
Ia berharap tahun ajaran baru ini dapat menjadi momentum bagi seluruh warga sekolah untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif.
“Kami ingin suasana pembelajaran yang menyenangkan, baik bagi siswa, guru, maupun seluruh warga sekolah. Guru harus mendidik secara ramah, sesuai dengan kurikulum dan karakter siswa,” tuturnya.
Mulyadi juga mengajak orang tua untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah demi keberhasilan pendidikan anak.
“Kalau ada masalah, jangan langsung menghakimi guru. Laporkan kepada kepala sekolah atau pengawas agar bisa dibina. Begitu juga sebaliknya, orang tua jangan terlalu mengintervensi guru,” pungkasnya. (Redaksi)