Bandar Lampung, berita-public.com – Pembukaan Bandar Lampung Expo 2025 berlangsung meriah dan penuh makna, diawali dengan penampilan tarian tradisional dari sanggar seni binaan Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana.
Suguhan budaya ini menjadi simbol harmonisasi kearifan lokal dan semangat persatuan yang terus tumbuh di tengah masyarakat.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan tamu kehormatan, antara lain:
Gubernur Lampung, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Ketua APEKSI Periode 2025–2030 sekaligus Wali Kota Surabaya, Dr. Eri Cahyadi, S.T., M.T., Sekretaris Dewan Pengurus/ Direktur Eksekutif APEKSI, Bapak Alwis Rustam, Unsur Forkopimda Provinsi dan Kota Bandar Lampung, Ketua serta anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung, Para rektor perguruan tinggi, pimpinan OPD, BUMD, BUMN, mitra swasta, Tokoh agama, adat, pemuda, dan masyarakat luas yang turut menyaksikan momen bersejarah ini.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kehadiran para undangan dalam perhelatan yang menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi ke-343 Kota Bandar Lampung.
“Expo ini adalah wujud nyata dari semangat kolaboratif dalam membangun kota. Ia bukan sekadar ajang pameran, tapi ruang interaksi antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Eva Dwiana.
Beliau menegaskan bahwa Bandar Lampung Expo 2025 menjadi sarana menampilkan potensi dan pencapaian Kota Tapis Berseri, mulai dari inovasi layanan publik, produk unggulan UMKM, hingga kekayaan budaya lokal.
Selain itu, expo ini adalah panggung apresiasi untuk para pelaku perubahan:
OPD dan institusi yang terus berinovasi,
UMKM yang tangguh,
Generasi muda yang aktif dan solutif.
Kepada seluruh penyelenggara layanan publik, ia mengingatkan pentingnya menjadikan expo ini sebagai refleksi pelayanan yang transparan, inovatif, dan berpihak kepada rakyat.
Kepada pelaku usaha, beliau mendorong pemanfaatan event ini sebagai pengungkit jejaring pasar, terutama di era digital.
“Pembangunan tidak bisa berjalan satu arah. Ia harus tumbuh dalam ruang dialog, jejaring ide, dan kolaborasi multipihak,” tandasnya.
Di akhir sambutannya, Hj. Eva Dwiana menyampaikan permohonan maaf atas potensi ketidaknyamanan selama pelaksanaan expo, sekaligus menegaskan bahwa niat baik ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi lokal dan memperkenalkan wajah modern Bandar Lampung kepada publik nasional.
Sebagai Ketua APEKSI 2025–2030, Dr. Eri Cahyadi memberikan penghormatan atas semangat dan capaian Kota Bandar Lampung yang dinilainya terus bergerak maju dan memberi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia.
“Kota ini bukan hanya menjadi simpul ekonomi strategis di ujung Sumatera, tapi juga cermin kemajuan daerah yang berbasis inovasi, kolaborasi, dan semangat gotong royong,” ungkapnya.
Dr. Eri menekankan bahwa kemajuan kota tak bisa dibangun secara sendiri-sendiri. Ia mendorong penguatan jejaring antarkota, transfer praktik baik (best practices), dan peningkatan peran sektor UMKM serta industri kreatif.
“Kita harus dorong UMKM naik kelas, fasilitasi ekonomi kreatif, dan memastikan pembangunan berdiri di atas kekuatan masyarakat lokal,” tegasnya.
Ia pun mengajak seluruh pemimpin daerah untuk terus mendengarkan warganya, dan bergerak bersama dalam membangun kota yang inklusif, inovatif, dan tangguh menghadapi tantangan zaman. (*)