LAMPUNG

Gubernur Lampung Hadiri Gala Dinner Apeksi Outlook 2025-2026 yang diikuti Lebih dari 50 Wali Kota se-Indonesia

LAMPUNG, berita-public.com — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menghadiri Gala Dinner Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Outlook 2025-2026 yang di Gelar di Hotel Novotel, Bandarlampung, Sabtu, (20/12/2025) malam. Acara ini dihadiri lebih dari 50 wali kota dari seluruh Indonesia.

Pada kesempatan itu, Gubernur Mirza menegaskan bahwa masa depan pembangunan perkotaan sangat ditentukan oleh kemampuan pemerintah kota untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

Forum yang mengusung tema “Outlook 2025–2026: Kota Kita Bisa Apa?” dan menjadi ruang strategis untuk refleksi, evaluasi, sekaligus penyiapan arah kebijakan pembangunan kota tahun 2026. Gubernur Mirza menyebut Apeksi sebagai ajang bagi pemerintah kota untuk melihat capaian secara jujur, memahami tantangan yang dihadapi, serta menata masa depan kota secara lebih terarah.

“Outlook 2025–2026 ini mendorong kita untuk melihat siapa diri kita sebenarnya sebagai kota, memahami tantangan yang dihadapi, dan merancang masa depan secara lebih terarah,” ujar Gubernur Mirza.

Ia menilai tahun 2025 memberikan banyak pelajaran penting bagi pemerintah daerah. Tekanan fiskal, meningkatnya kebutuhan layanan publik, ketimpangan wilayah, serta meningkatnya frekuensi bencana menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi secara bersamaan. Kondisi tersebut diperparah dengan perkembangan teknologi yang bergerak lebih cepat dibandingkan kemampuan birokrasi untuk beradaptasi.

“Kota yang mampu bertahan adalah kota yang mau belajar dan berani menyesuaikan diri,” tegasnya.

Gubernur Mirza menegaskan bahwa setiap kota di Indonesia memiliki karakter dan potensi yang berbeda, mulai dari pariwisata, perdagangan, industri kreatif, pendidikan, ekonomi hijau dan digital, hingga kesiapsiagaan bencana dan ketahanan fiskal. Perbedaan tersebut bukan kelemahan, melainkan kekuatan yang harus diolah menjadi manfaat nyata bagi masyarakat.

Dalam konteks Provinsi Lampung, Gubernur Mirza menyoroti peran strategis Kota Bandar Lampung dan Kota Metro sebagai pusat pendidikan dan perdagangan, dengan sekitar 60–70 persen perputaran ekonomi Lampung terjadi di dua kota tersebut. Menurutnya, pertumbuhan kota harus menjadi pengungkit bagi kabupaten di sekitarnya agar pembangunan lebih merata dan inklusif.

“Kota tidak boleh tumbuh sendiri. Pertumbuhan yang tinggi harus mampu menggerakkan wilayah di sekitarnya,” jelasnya.

Gubernur Mirza juga menekankan bahwa integritas dan kepercayaan publik merupakan fondasi utama dalam setiap kebijakan pembangunan. Ia berharap Apeksi dapat melahirkan kerja sama konkret dan kebijakan yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, serta membawa kota-kota di Indonesia menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup dan berkembang.

Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menegaskan pentingnya solidaritas dan kolaborasi antardaerah dalam menghadapi tantangan pembangunan perkotaan ke depan. Selaku Wakil Ketua Apeksi, Eva Dwiana juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh wali kota dan tamu undangan, termasuk unsur FKUB, tokoh masyarakat, perwakilan kecamatan, serta jajaran OPD Pemerintah Kota Bandar Lampung yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Eva Dwiana juga menyoroti dampak cuaca ekstrem yang belakangan melanda berbagai daerah di Indonesia dan berimplikasi pada meningkatnya risiko bencana di sejumlah kota dan kabupaten. Menurutnya, Apeksi menjadi ruang strategis untuk saling belajar dari praktik baik kota-kota di Indonesia, sekaligus memperkuat perencanaan pembangunan yang berorientasi pada keselamatan dan kepentingan masyarakat.(*)

Exit mobile version