Sumatera Selatan

Tradisi Cakat Stempel, Dak Basah dak Lebaran di Kayuagung, Lebaran dengan Wisata Air

Caption foto : Masyarkat menaiki speedboat di sungai Komering, Kota Kayuagung

Kayuagung, berita-public.com – Bagi warga yang merayakan Idul Fitri di Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), terdapat tradisi unik yang hanya muncul saat lebaran: “Cakat Stempel”. Tradisi ini, melibatkan naik speedboat untuk berkeliling Sungai Komering, Cakat Setempel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan lebaran di kawasan ini. Aktivitas yang mengusung semangat kebersamaan dan kegembiraan ini menarik minat ribuan warga, baik dari Kayuagung maupun daerah sekitar.

Lebaran Idul Fitri 1446 H tahun 2025, tradisi ini berlangsung dengan sangat meriah, diikuti antusiasme luar biasa dari masyarakat. Ribuan warga Kota Kayuagung, serta para wisatawan, berkesempatan menikmati sensasi berkeliling menggunakan speedboat di sungai Komering. Tak hanya warga lokal, ratusan wisatawan turut meramaikan aktivitas tahunan ini.

Sebagai daya tarik wisata air, tradisi ini tidak hanya mendatangkan kebahagiaan bagi masyarakat, tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang besar. Pemilik dan sopir speedboat pun meraup untung besar dengan tarif yang bervariasi. Mulai dari harga Rp.100.000 hingga Rp 200.000 per satu keliling di sungai Komering dengan jumlah penumpang maksimal 8orang.

Keunikan tradisi ini terletak pada sensasi singkat namun menyenangkan yang bisa didapatkan, dengan rute perjalanan yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit dari Kelurahan Sukadana menuju Jua-Jua. Meskipun perjalanan singkat, para penumpang rela mengantri untuk merasakan sensasi berkeliling dengan speedboat.

Namun, di balik kegembiraan tersebut, keselamatan tetap menjadi perhatian utama. Bupati OKI Muchendi mengingatkan agar pengelola speedboat senantiasa memperhatikan keselamatan penumpang, terutama dengan menyediakan pelampung untuk setiap penumpang.

Salah satu masyarakat kota kayuagung, Rinjani mengungkapkan Tradisi cakat stempel ini merupakan suatu kebiasaan yang sangat menarik dan seru didaerah yang biasa dikenal kayuagung atau yang sering disebut masyarakat sebagai morge siwe, dimana event ini diadakan satu tahun sekali memberikan kesan yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat ketika lebaran idul fitri tiba.

“bagi kami sendiri masyarakat kayuagung menganggap lebaran tidak lengkap tanpa cakat stempel, sering sekali kami sebut dak basah dak lebaran, yang artinya apabila kami belum basah karna cakat stempel lebaran belumlah lengkap, didaerah morge siwe yang kami banggakan ini dak basah lebaran sudah tertanam menjadi kayuagung culture, dan saya harap event ini akan terus menerus ada dimasa yang akan datang” ungkapnya.

Selain “cakat stempel”, lebaran di Kayuagung juga dirayakan dengan kegiatan “midang bebuke”, sebuah tradisi khas yang hanya ada pada saat hari raya Idul Fitri. Dengan berbagai tradisi ini, Kayuagung semakin dikenal sebagai destinasi wisata lebaran yang memadukan kebudayaan lokal dengan keberuntungan ekonomi bagi banyak orang. (*)

Exit mobile version