Tulang Bawang, BP – Usia yang tidak belia lagi yang dimiliki Kabupaten Tulang Bawang sejak pemecahan dari Kabupaten Lampung Utara, ternyata tidak sejajar dengan para Oknum pejabat yang ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Bekerja dengan tidak professional dan terkesan asal – asal ternyata masih saja menjadi persoalan yang menghinggapi satuan kerja dinas tersebut.
Berikut kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang yang diduga bermasalah :
1. Belanja Makanan dan Minuman pada Fasilitas Pelayanan Urusan Kesehatan (PMT Bumil KEK, PMT Bayi Balita Kurang Gizi, Belanja Bahan Praktek PMT) Rp. 3.022.149.400;
2. Belanja Modal Alat Kesehatan Umum Lainnya (Temperatur Logger, Sanitarian Kit, Cold Storage, Peralatan Puskesmas Pembantu, Pinset Anatomis) Rp. 1.529.112.952;
3. Belanja Makanan dan Minuman Rapat (Makan – Rapat Biasa; Kudapan/Snack – Rapat Biasa) Rp. 1.158.920.000;
4. Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan Cetak (Cetak Leaflet) Rp. 596.915.000;
5. Instalasi Air Kotor (IPAL) Rp. 578.154.000;
6. Belanja Obat-Obatan (Formasi) Rp. 984.219.310;
7. Belanja Modal Sumur Pemboran (Prasarana Air Bersih Reverse Osmosis) Rp. 280.910.048;
8. Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor- Bahan Cetak (Fotocopy – Folio, Belanja Cetak Banner/Spanduk – Belanja Spanduk, Cetak Leaflet) Rp. 243.288.300;
9. Perjalanan Dinas Rp. 15.762.578.000.
9 (sembilan) kegiatan yang diduga bermasalah tersebut pada penggunaan Anggaran tahun 2024 milik Dinkes Tulang Bawang menjadi bukti dari bobroknya kinerja oknum Kadis setempat serta adanya Indikasi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang berjalan dengan terstruktural, sistematis dan massif.
Berbagai persoalan dan pengalaman besar tentu sudah dikantongi Kabupaten Tulang Bawang tak Terkecuali Dinas Kesehatan Tulang Bawang. Dalam kurun waktu 27 tahun ini tentu seharusnya Dinkes Tulang Bawang memiliki berbagai pengalaman yang besar dalam menjalankan tupoksinya di bidang Kesehatan, dengan pengalaman tersebut Dinkes seharusnya dapat bekerja lebih Profesioanal dan mengurangi berbagai persolaan yang menyebabkan adanya kerugian keuangan Negara.
Namun sangat di sayangkan sekali, pada kegiatan Dinas Kesehatan yang diduga bermasalah, hingga saat ini masih menjadi topik hangat dari kalangan akademisi, aktivis dan kalangan Masyarakat biasa. Dinas Kesehatan Tulang Bawang yang menjadi ujung tombak pada bidang Kesehatan di Kabupaten Tulang Bawang hingga saat ini masih dianggap belum maksimal dalam melakukan tupoksinya.
Bahkan sejumlah kalangan aktivis menganggap Dinkes Tulang Bawang merupakan lahan basah bagi para oknum pejabat korup dalam mengeruk anggaran negara, jadi menurut mereka sangat wajar jika persoalan Kesehatan di Kabupaten Tulang Bawang tidak akan pernah selesai hingga hari kiamat kelak.
Persoalan buruknya Bidang Kesehatan di Kabupaten Tulang Bawang bukan dikarenakan kurangnya anggaran, melainkan karena kurangnya pejabat yang jujur dalam mengemban amanah negara dan amanah rakyat Indonesia, sehingga anggaran yang seharusnya terserap 100 persen untuk kemaslahatan rakyat justru menyimpang dan entah digunakan untuk apa.
Sampai berita ini di buat, Ferli Yuledi selaku Penjabat Bupati Tulang Bawang membungkam serta pihak Dinas Kesehatan Tulang Bawang belum bisa di Konfirmasi, dihubungi melalui Via Whatsaap enggan untuk menjawab. (Redaksi)