BANDAR LAMPUNG

Upaya Pemkot Bandar Lampung Optimalkan Bantuan dan Pelayanan Kesehatan Korban Banjir

Bandar Lampung, berita-public.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung memastikan menyediakan kebutuhan pokok serta layanan kesehatan bagi warga yang terdampak banjir. Asisten I Pemkot Bandar Lampung, Sukarma Wijaya, menegaskan bahwa pemerintah telah menyalurkan berbagai bentuk bantuan, termasuk melalui dana bantuan biaya tak terduga (BTT).

“Adapun pascabencana ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung sudah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat. Dari berbagai lintas sektor OPD yang mengajukan melalui dana BTT, sudah masuk ke catatan kita sebesar Rp17 miliar yang akan dicairkan secara bertahap. Mana yang menjadi prioritas, itu yang kita kucurkan karena memang penting bagi masyarakat,” ujar Sukarma Jaya dalam konferensi pers di ruang rapat Disdukcapil Bandar Lampung, Kamis, 27 Februari 2025.

Ia menambahkan bahwa penanganan bencana akan terus dilakukan dengan tetap menjaga kontrol yang ketat. Namun, kebutuhan yang mendesak seperti bantuan makanan tidak bisa ditunda. Dinas Sosial, Dinas Pangan, serta BPBD telah diminta segera menyalurkan bantuan tersebut kepada masyarakat.

“Pada prinsipnya, ketika masa bencana, masyarakat yang terganggu aktivitasnya tidak boleh sampai kesulitan makan karena tidak bisa bekerja. Itu tidak boleh terjadi,” tegasnya.

Di sektor kesehatan, Pemkot Bandar Lampung telah menerapkan sistem jemput bola dengan mengerahkan satgas kesehatan dan puskesmas keliling untuk memberikan pelayanan langsung ke rumah warga terdampak.

“Jadi, tidak hanya berdiam diri di posko. Sesuai arahan Wali Kota, tim kesehatan benar-benar turun langsung begitu menerima informasi dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” tambahnya.

Selain langkah tanggap darurat, Pemkot Bandar Lampung juga telah memikirkan langkah antisipasi jangka panjang agar kejadian banjir besar tidak terulang. Salah satu upayanya adalah menjalin kerja sama dengan Pemkab Pesawaran dan Lampung Selatan, serta mendorong peran aktif Pemerintah Provinsi sebagai fasilitator dalam menangani permasalahan banjir.

“Bencana banjir ini tidak bisa kita duga-duga. Setidaknya kita harus tahu cara penanganannya serta memahami akar permasalahannya agar bisa mengambil langkah pencegahan ke depan,” tutupnya.

Upaya Pencegahan Banjir

Perlu diketahui, dalam konferensi pers tersebut Sukarma Jaya memaparkan terkait langkah-langkah Pemkot Bandar Lampung dalam rangka meminimalisir bencana banjir. Diantaranay, Pemkot Bandar Lampung bekerja sama dengan Kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan untuk pemeliharaan wilayah sedimen di catchment area atau kawasan register 17 dan 19.

Upaya pelebaran dan pendalaman drainase dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kontur tanah agar aliran air lebih lancar.
Normalisasi sungai dilakukan secara rutin dengan dukungan fasilitas dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk beberapa sungai besar di Bandar Lampung.

Selanjutnya, pembersihan drainase dari sampah dan sedimen dilakukan secara berkala untuk mencegah penyumbatan yang dapat menyebabkan banjir. Talud sepanjang sungai ditinggikan guna mengurangi risiko luapan air saat curah hujan tinggi.

Selain itu, Pemkot Bandar Lampung juga berencana melakukan penanaman pohon dan memperbanyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) guna menahan aliran permukaan (runoff) serta meningkatkan kualitas udara. Sistem peringatan dini juga akan dipasang di sekitar register 17 dan 19 serta di daerah yang berkontur rendah atau dekat lereng.

Langkah tambahan lainnya mencakup pembangunan embung dan sumur resapan serta pembuatan jalur evakuasi untuk mempermudah mobilisasi warga saat banjir terjadi.

“Upaya lain yang tak kalah penting adalah edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah. Selain itu, kami juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang risiko tinggal di lereng dan bantaran sungai,” jelas Sukarma Wijaya. (*/Rls)

Exit mobile version